
Alhasil disana kami tidak jadi ngopi karena banyak pedagang yang menawarkan Hp dengan harga yang luar biasa fantastis, murah bin meriah. Yang normalnya harganya bisa mencapai 7-9 juta disana dijual dengan harga 600 ribu lengkap dengan diskbook. Sempat terkaget-kaget dan kehilangan kemampuan berbicara setelah tahu harganya sekian. Dan akhirnya saya pencet-pencet Hp tersebut memastikan apakah Hp itu masih berfungsi dengan baik atau ndak, dan memang Hpnya dalam kondisi prima. Karena harganya yang sangat tidak wajar, hati ini bingung untuk beli, wes ndak jadi wes akhirnya... ( itulah manusia, repot kemahalan ngak beli, dikasih sangat murah was-was dan akhirnya ndak jadi beli juga ).
Akhirnya kembali ketujuan awal, yakni ngopi hehehe. Dan menujulah kami ke mer, sebuah kawasan didekat kampus STIKOM Surabaya, tempatnya lesehan nyaman, lampunya remang-remang dan yang pasti ndak banyak nyamuk (karena biasanya Surabaya adalah tempat mangkal batalion infantri nyamuk untuk cari asupan nutrisi). Dan tak terasa kami ngobrol ngalor ngidul ngetan ngulon sampai jam setengah satu tengah malam, hihihi ( bukan suara hantu, Cuma karena yang dibicarakan menimbulkan tawa hihihihi).
Ya itulah pengalaman pertama saya berkunjung menziarahi tempat rakyat, disela-sela bangunan mall-mall megah yang menyisakan sebuah masalah dalam pertumbuhan ekonomi ( bukan pemerataan Ekonomi ) bangsa ini, Bangsa Indonesia.....
0 komentar:
Posting Komentar