::::::::Catatan Kaki: Markembloh pidato "BUKAN GLOBALlSASI, TAPI NEO-SENTRALISASI" Markesot jadi MC::::::::

Catatan Kaki



Secarik catatan kaki yang aku tuliskan akan membawa kembali merenungi hari-hari yang sempat dilalui dengan berbagai macam perasaan

Markembloh pidato "BUKAN GLOBALlSASI, TAPI NEO-SENTRALISASI" Markesot jadi MC

Markembloh didaulat oleh para warga KPMb (Konsorsium Para Mbambung) untuk pidato tentang globalisasi. Markesot bertindak sebagai protokol alias MC, juga moderator kalau nanti terjadi perdebatan.
"Saudara-saudara sekalian. Globalisasi. Apakah globalisasi? Tahukah saudara-saudara apa gerangan globalisasi?"
"Wah, pakai gaya Al-Quran...," seletuk Markedet, "Al-qari'atu mal Qari’ah wa maa adroka mal qori’ah…"
"Mengertikah saudara-saudara apa itu globalisasi?"  Kata Markembloh lagi.
"Tidaaaaak!" jawab anak-anak KPMb serentak
"Jadi untuk apa saya berbicara kepada orang-orang yang tidak mengerti?"
"Mengertiiiii!" jawab mereka lagi.
"Jadi tidak perlulah saya menjelaskan sesuatu kepada orang yang toh sudah mengerti."
"Gendheng "
"Gendheng tapi lak jujur! Gendheng tapi lak gak tahu mbujuki! Gak tahu korupsi! Gak tahu ngramrok! Gak tahu nggusur!..."
Palu diketokkan ke meja keras-keras oleh Markesot. "Gendheng.   Jangan gendheng. Gendheng tak ada gunanya. Gendeng boleh saja, asal ada perlunya."
"Lho itu 'kan lagu Begadang!" teriak anak-anak.
Markesot memukulkan palu lagi. "Markembloh boleh saja gendheng, asal tidak merugikan forum dan tetap disesuaikan dengan era globalisasi. Ayo cepat mulai lagi pidatonya!"
Markembloh mulai lagi.
"Globalisasi, Saudara-saudara!" katanya, "adalah mengumpulkan lombok, brambang, bawang, garam, dan terasi, jadi satu di cowek atau layah, kemudian diuleg sampai campur dan merata semua. Atau, globalisasi adalah menuangkan air panas, gula, kopi campur keringat sedikit, lantas diaduk sampai larut satu sama lain."
"Oooooo...!" anak-anak koor.
"Globalisasi adalah dibukanya pintu-pintu dunia sehingga bulatan kehidupan di muka bumi ini campur menjadi satu. Globalisasi ialah dirobohkannya sekat-sekat yang semula memisahkan suatu kelompok masyarakat dengan kelompok lainnya. Globalisasi adalah berperannya sarana-sarana informasi dan komunikasi sehingga semua manusia di dunia saling bersentuhan, bergaul, mempengaruhi satu sama lain. Take and give. Mengambil dan memberikan. Menerima dan menyodorkan."
"Oooooo...!" koor anak-anak lagi.
"Yang satu take, lainnya tinggal give!"
"Lho, lho, lho, lho...," anak-anak terperangah.
"Yang satu memberikan, lainnya tinggal menerima. Yang satu mempengaruhi, lainnya dipengaruhi. Adil, bukan?"
"Adil dengkulmu mlicet!"
"Sama dengan antara hak dan kewajiban yang dibagi rata. Sekelompok masyarakat memperoleh hak kelompok lainnya mendapatkan kewajiban."
"Lho, lho, lho, lho...."
"Nilai-nilai dari negara kuat, modal kuat, ekonomi kuat, militer kuat, disodorkan kepada yang lemah. Barat mempengaruhi Timur. Utara menentukan Selatan. Atas mengatur Bawah. Pusat menggiring Pinggiran. Film-film Hollywood diputar di TV Surabaya, tapi ludruk dan jaran kepang tak perlu dipertunjukkan di Los Angeles.
"Supermarket, Mc. Donald, Kentucky, Honda, Bellini, dibyuk-kan ke kampung-kampung kita, tapi supaya adil warung pecel, clurit, jajan rondho kemul, bolcino, gledekan, cikar, gludug meduro, tak usah dipopulerkan di Kyoto dan Stockholm.
"Pokoknya yang satu saja yang memberi, lainnya tinggal menerima. Filsafat, ideologi, pola strategi dan arah tujuan pembangunan kita juga harus meniru negara-negara Utara; jangan mereka yang disuruh meniru kita. Pokoknya globalisasi itu edisi berikut dari westernisasi, baju baru dari hegemoni kekuatankekuatan Utara, restorika baru dari keadikuasaan yang menimpa kita semua.
"Mau tidak mau kita harus diperkosa. Lha daripada dan merasa tersiksa,'kanmending menikmati pemerkosaan. Dengan kata lain, Saudara-saudara, yang kita lakukan sekarang ini sesungguhnya bukan globalisasi, melainkan neo-sentralisasi..."

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Diri Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Saya tidak hanya makhluk Tuhan tetapi juga hamba, budak, pekatiknya Tuhan.

Translate