::::::::Catatan Kaki: Mukadimah Separoh Catatan::::::::

Catatan Kaki



Secarik catatan kaki yang aku tuliskan akan membawa kembali merenungi hari-hari yang sempat dilalui dengan berbagai macam perasaan

Mukadimah Separoh Catatan

Teman-teman yang bersahabat. Jenar adalah nama milikku, Jenar Effendi. Namaku satu, tubuhku satu, tangan dan kakiku sepasang, namun dalam berbagai keadaan, aku adalah banyak orang dengan berbagai kepribadian. Terkadang diriku menjadi pribadi energik ketika itu menyangkut cita-cita, terkadang aku ingin menjadi dermawan ketika pulang melihat tetanggaku adalah seorang janda dengan dua anak yatim yang terancam putus masa depan. terkadang malah aku ingin menjadi seorang santri ketika aku melihat kehidupan mereka, tenang, tak memiliki beban, karena memiliki kepasrahan dan penyerahan seluruh masa depannya hanya kepada yang Maha Menentukan. Terkadang lagi aku menjadi seorang pengamat, dan pemberi komentar terbaik dalam sebuah babak kehidupan seorang lakon, karena aku belum bisa menjadi lakon yang baik dalam kehidupan jiwaku ini.

Karena banyaknya orang yang terdapat dalam diriku, dengan berbagai kepribadian, rasanya ingin aku ceritakan semuanya pada kamu teman. Namun itu tidak mungkin jika kuceritakan semua, sehingga mungkin hanya separoh saja dari catatan yang akan aku tulis kembali ke dalam blog ini.

Itu sedikit orang yang kuceritakan, sekarang disaat aku menulis mukadimah ini, kusadari aku memiliki sebuah sakit. Sakit yang tak diketahui oleh semua orang bahkan kedua orang tuaku. Aku sudah lama merasakan gejala-gejala ini, namun baru sekarang kepastian aku benar-benar memiliki sakit itu. Aku tidak ingin sakit ini menguasai seluruh hidupku, tapi ketika sakit ini mulai kambuh, aku tak mampu mengendalikan diriku, mengendalikan pikiranku, mengendalikan perilakuku, bahkan sering sampai aku menyakiti diriku sendiri. Jika sakit ini mampu aku amputasi maka meski harus memotong sebagian tubuh ini, aku rela. Aku tak mau ada secuilpun sisa sakit ini yang menempel dalam tubuhku.
Aku ingin sembuh.... sembuh dari sakit ini.

Dan aku sangat menyadari sakitku ini tak ada obatnya. Sehingga aku hanya mampu meminta obat dari yang Maha Pemberi Kesembuhan.

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Diri Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Saya tidak hanya makhluk Tuhan tetapi juga hamba, budak, pekatiknya Tuhan.

Translate