::::::::Catatan Kaki: Memilih Lorong::::::::

Catatan Kaki



Secarik catatan kaki yang aku tuliskan akan membawa kembali merenungi hari-hari yang sempat dilalui dengan berbagai macam perasaan

Memilih Lorong

Disaat saya memegang pena ini, saya masih berada dalam percabangan jalan yang harus kupilih dengan bijak. Semua jalan memiliki tujuan dan berakhir terang. Disaat kebingungan untuk memilih mana yang harus kudapaki, akhirnya saya terduduk lunglai memandangi setiap ujung jalan. Mas Detri memilih jalan kiri, mas Afif memilih jalan kanan, dan mas Ubaid memilih jalan tengah. Dan aku telah mendengar semua cerita di ujung jalan yang mereka pilih masing-masing. Cuma dari mas Detri yang belum saya dengar langsung dari mulut beliau, tetapi saya sudah bisa membanyangkan keadaan dan kondisi di ujung sana.

Disaat saya tetep terduduk lunglai, berbondong-bondong manusia menyalipku dan memasuki setiap lorong-lorong jalan yang mereka pilih. Dan saya masih belum bisa memilih yang mana. Karena jika saya memutuskan untuk masuk salah satu, saya harus terus berjalan sampai akhir tujuan. Tidak ada jalan balik. Dan setiap jalan ini memiliki ujung yang baik, tapi mana jalan ini yang cocok untuk saya.

Gejolak ini selalu bergelora mengombang-ambingkan bahtera hati, belum ketika sebuah badai tiba-tiba muncul dan menerpa layar bahtera ini, seperti mau hancur singgasana yang telah dibangun dengan susah payah. Saat ini saatnya untuk berlayar, saat untuk memilih jalan, jangan pikirkan belakang, jangan pikirkan jalan lain. Jangan menengok kesebelah jalan orang lain. Tetapkan hati pada jalan pilihan. Jalan terabas yang aku pilih. Semoga ridhoNya, rahmatNya dan karuniaNya selalu bersama menjadi lentera sepanjang jalan terabas yang aku lalui ini. Semoga junjungan kanjeng Nabi tersenyum dengan melihatku memilih jalan terabas ini. Dan semoga ibunda, dan ayahhanda bangga memiliki seorang putra yang memilih jalan terabas ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Diri Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Saya tidak hanya makhluk Tuhan tetapi juga hamba, budak, pekatiknya Tuhan.

Translate