::::::::Catatan Kaki: Berfikir Dengan Hati::::::::

Catatan Kaki



Secarik catatan kaki yang aku tuliskan akan membawa kembali merenungi hari-hari yang sempat dilalui dengan berbagai macam perasaan

Berfikir Dengan Hati

Hadapi dengan senyuman, jangan beritakan kabar kesedihan namun sebarkanlah kabar-kabar kebahagiaan. Berusaha bijak, di hati sedang dalam kuasa entah tak tahu siapa.

Rencana, visi, misi, angan, dan mimpi, semua adalah bahan bakar sumber dari penyesalan dan kecewa. Karena penyesalan dan kecewa tak lain adalah air mata hati yang suci akibat ketamakkan sebuah khayalan yang diciptakan oleh fikiran.

Disaat rencanamu, mimpimu, dan visimu kau buang lalu kau berjalan tanpa mengetahuai arah, namun engkau terus berjalan, hatimulah yang akan menjadi sebuah pelita menentukan kemana kakimu harus melangkah. Dan engkau tak akan merasakan sakit ketika kerikil menusuk kaki karena itu memang adalah kehendak dari hati.
Cobalah sejenak berfikir dengan fikiranmu, adakah pernah engkau menyesali keberadaan ikan dilautan, adakah kekecewaan dengan langit berwarna biru, terlintaskan kemarahan karena kicauan burung dihutan. Tak ada rencana, tak ada mimpimu akan mereka, sehingga mustahilah ada penyesalan dan kekecewaan dengan keadaan mereka.

Begitu juga dengan hidupmu, penyesalan dan kekecewaan itu muncul karena ada rencana darimu untuk hidupmu. Cobalah buang semua rencana hanyalah pegang satu kata, jangan biarkan waktumu hilang dengan berencana, gunakan sepernano detik setiap umurmu untuk mengerjakan urusanmu, dan segeralah berpindah ke urusan yang lain ketika urusan yang satu selesai.

Biarkan setiap cuil sekecil apapun adegan drama yang kau perankan berjalan spontan. Buang hapus rencanamu gantilah dengan rencana agung dari langit oleh Sang Maha Berencana. Perankan bagianmu seasli mungkin, sealami mungkin, tanpa kau buat-buat karena riak rencana-rencana kerdilmu. Yang perlu kau lakukan adalah hanya memainkan lakon yang kau peroleh, dan jangan sekali-kali kau ikut campur dengan rencanya agung-Nya untukmu dengan rencana-rencana kerdilmu.

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Diri Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Saya tidak hanya makhluk Tuhan tetapi juga hamba, budak, pekatiknya Tuhan.

Translate