Entah mengapa aku sangat bahagia melihat mereka, tidak ada rasa iri ingin diposisi mereka, namun merasa ikut bahagia, ikut tersenyum melihat mereka tersenyum, serasa aku juga bisa merasakan kebahagian mereka. Melihat dua sejoli itu sedang bercanda dan tersenyum simpul, sungguh melihat itu aku juga merasa sangat bahagia. Setelah keluar dari kedai makan itu, diriku masih saja heran kenapa aku bisa merasakan ikut berbahagia seperti ini, padahal aku bukan siapa-siapa mereka. Dengan melihat mereka saja aku sudah bersyukur. Dari situ aku mendapatkan sebuah makna, hidup harus disyukuri dan dinikmati. Tidak ada yang susah dalam hidup ini, aku masih bisa makan 3 kali sehari, orang tua masih selalu memenuhi semua kebutuhanku, tapi selalu saja aku sering merasa susah dalam menjalani hidup akhir-akhir ini.
Tapi semenjak kejadian itu, aku berencana tidak akan lagi merasakan susah dalam hidup ini, setiap hembus nafas, setiap kedipan mata, setiap detak jantung. Hal yang pernah terjadi setiap saat diwaktu tertentu ditempat tertentu tidak akan pernah sama, jadi tak ada alasan bagiku lagi untuk merasa bosan ataupun merasa susah. Karena setiap pendengaran, penglihatan, perasaan yang aku rasakan tidak akan pernah terulang, dan itu menjadi indah karenanya.
Setiap alunan musik ditelinga, setiap belaian hembusan angin menerpa, setiap irama alam dan manusia dalam memutar roda, setiap itulah kebahagiaan ada. Tinggal diriku yang dulu buta tak memperhatikan.
0 komentar:
Posting Komentar